Blog ini berisi artikel,wawancara, laporan perjalanan dan aneka pengalaman di berbagai bidang dan wilayah!
Jumat, 16 Maret 2012
Lost in Hongkong
Pengalamanku terjadi setahun lalu. Sewaktu mampir di Hongkong dalam perjalanan pulang mengikuti pendalaman Ilmu Kesehatan Lingkungan Cheng Kung Medical College University Taiwan. Semula aku sempat ragu jadi..ndak.. mampir Hongkong. Maklum hampir dua minggu sudah aku meninggalkan Indonesia.
Serta itu kali pertama aku mengunjungi bekas koloni Inggris itu.
Untunglah. bila berkunjung ke Hongkong WNI tak perlu repot mengurus visa maka kuputuskan mampir disana tiga hari cukuplah untuk memutari seluruh Hongkong, siapa tahu kelak pengalamnaku kesana akan berguna pikirku.
Pesawat Dragon Air yang membawaku dari Kaoshiung mendarat di terminal 3 Hongkong Internasional Airport. Bandara sangat megah itu dibangun tengah laut untuk menggantikan Bandara Kai Tak yang diarasa terlalu sempit. Bandara baru Hongkong dibangun di atas pulau buatan yang direklamasi dari pulau Chek Lap Kok dan Lam Chau dengan luas lahan bandara ini mencapai 12,48 km² atau seperempat luas total kedua pulau yang direklamasi tadi. Dari jendela kabin pesawat kulihat dikananku ada perahu ‘Coast guard’ penjaga pantai Hongkong hilir mudik berpatroli mencegah adanya penyusup.
Di lobi kedatangan, penumpang harus melalui pemeriksaan imigrasi, mengambil bagasi, dan melalui pemeriksaan bea cukai. Walaupun Bandara Internasional Hong Kong hanya memiliki satu buah terminal, tetapi bila keluar melalui pintu yang salah akan menyebabkan kesalahan fatal terutama bila penumpang berbaur dengan dengan penjemput misalnya.
Pengambilan bagasi pada karousel 1-7 mengharuskan penumpang untuk keluar dari pintu keluar A. Sedangkan pemungutan bagasi pada karousel 8-14 mengharuskan penumpang untuk keluar dari pintu keluar B. Wah…kalau begini caranya, siapapun bisa ketinggalan pesawat kalau transit di bandara ini cuma beberapa jam.
Sewaktu pemeriksaan di imigrasi, petugas bertanya :
‘ Dari mana anda ? “ Saya dari Indonesia ‘
Eeeiit..aku lupa menjawab bahwa barusan pulang dari Kaoshiung Taiwan’.
Walah jadinya prosedurnya agak berbelit –belit.…
Oke…kalau begitu anda lewat jalur ini.
Seluruh bagasiku diwajibkan melewati jalur pemeriksaan khusus.
Seluruh.bawaan,.tas trolly dan tas jinjing/laptop
dan ranselku diperiksa satu persatu’ dengan seksama .
Setelah petugas memeriksa catatan pasporku ..mungkin dia baru percaya bahwa kau bukan imigran yang sedang ingin cari pekerjaan di Hongkong..
‘Menginap dimana anda…” “ Di Chungking hotel atau apa... di Nathan Road saya lupa namanya’ ‘Kemarin saya sudah konfirmasi via internet waktu saya di Kaoshiung’..
’Berapa hari anda di Honkong ‘
‘Yah kira kira tiga hari lah’…
’Oke have ‘Nice trip in Hongkong…Sir’.
Akhirnya petugas ini meloloskan aku dengan sedikit memberi rasa hormat.
Terkadang, aku iri dengan orang orang Jepang..mereka begitu sangat dihormati dimanapun kutemui. Disamping karena negaranya amat sangat jarang terkena ‘Travel Warning’ . Juga karena penampilan warga negara mereka berpakaian sangat necis-formal dengan jas dan dasi. Waktu itu saya cuma berkaos dan jaket..persis immigran yang mau mengungsi..ke Hongkong. Maklumlah acara resmiku udah kelar sehari kemarin di Kaoshiung.
Keluar dari terminal 3 aku segera mencari Money changer menukar beberapa ratus US ke Dollar Hongkong. Beberapa uang dolarku sudah kucel dan jelek banget fisiknya tapi tetap saja mereka terima dengan senyum-ramah. Tak ada kata kata menggerutu dari petugas bank Hongkong yang selalu charming dan ramah itu. Sebelum keluar bandara tak lupa aku berbelanja bekal di 7-eleven, maklum banyak kemungkinan di jalan sehingga harus siap bekal logistik seperlunya.
Setelah cukup istirahat, kemudian aku mencari jalur bus.atau kereta .ke kota, setelah muter-muter akhirnya ketemulah jalur bus yang paling pas..!
...Tersesat di Kowloon dan bertemu keluarga Liem HAR…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar