Selasa, 17 Agustus 2010

Hurtigruten Expedition: Ziarah Iklim





Salah satu isu terbesar abad 21 adalah 'Global Warming'-pemanasan suhu bumi secara global diikuti 'Perubahan iklim'. Dampak selanjutnya berupa naiknya permukaan air laut karena lapisan es kutub yang mencair. Bukti-bukti dari pemanasan global itu terhampar jelas dikutub utara seperti catatan suhu meningkat; gletser dan es laut yang mencair.Nah, wisata menonton bukti bukti adanya pemanasan global itu dikemas dalam satupaket wisata Cruising dengan kapal MV Hurtigruten -MS Fram- yaitu 'ClimatePilgrimate-Ziarah Iklim'. Ekspedisi pelayaran itu merupakan kombinasi antaraekspedisi ilmiah dan ekowisata didekasikan menyambut COP 15-UNFCC Di Kopenhagen-Denmark Desember 2009 lalu.

Hurtigruten MS Fram. Hurtigruten adalah sebuah perusahaanpelayaran Norwayyang memiliki pengalaman ekspedisi penjelajahan ke daerah daerah ujung dunia baik di kutub utara (Arctic) maupun kutub selatan (Ant-arctic). Pelayaran ini merupakan kesempatan bagi penumpang untuk melihat perubahan iklim secara langsung penelitian perubahan iklim dari tangantangan pertama diantaranya dari KSAT-Kongsberg Satellite Service sebuahperusahaan swasta penyedia jasa satelit yang mengamati proses pencaiaran eskutub dan memonitor arah pergerakannya. Perubahan iklim dan dampaknya di Kutub Utara mungkin merupakan isu lingkungan yang paling serius mengancam lingkungan Arktik. Suhu rata-rata tahunan di Kutub Utara telah meningkatsekitar dua kali lipat peningkatan suhu rata-rata global. Pemanasan global telahmemberikan kontribusi terhadap peningkatan suhu danau, pencairan permafrost,peningkatan stres pada tanaman dan populasi hewan liar dan mencairnya gletserdan es laut.

Dalam ekspedisi pelayaran yang 'dingin' itu parapelancong diperlakukan bak 'ilmuwan amateur' yang mempelajari meteorologi dan berbagaimata pelajaran - budaya, geografi, aspeksejarah, botani, satwa liar - dan yang paling penting adalah melihat dampakperubahan iklim terhadap satwa liar di kawasan sekitar kutub utara (Arctic). Dua haripertama pelayaran dihabiskan di Tromso, mengunjungi Pusat Lingkungan Polar-PolarInstitute, di mana para ilmuwan iklim mendiskusikan tugas dan status penelitianterbaru. Sambil melihat-lihat koleksi hewan kutub dan menonton film ekspedisikutub. Dari Tromso selanjutnya kapal berlayar menuju Honningsvag, termasukkunjungan ke Utara Tanjung Dataran Tinggi, dan berhenti di Gjesvaerstappan -tebing burung unik dimana Norwegian Polar Institute telah melakukan penelitianpada sejumlah burung laut seperti puffins, gannets, auks dan guillemots.

Sisa perjalanan dihabiskan untuk menjelajahi kawasanterpencil di pulau Svalbard yaitu wilayah Spitsbergen dimana beruang kutub,rusa kutub, rubah, paus, singa laut, segel kecapi dan puluhan binatang danburung migran masih berkeliaran sebagai pemandangan menakjubkan di habitat alammereka yang keras dan sangat dingin. Mengunjungi Bjornoya (Bear Island),peserta mengamati perubahan kebiasaan burung di salah satu konsentrasi terbesarburung laut di belahan bumi utara. Penelitian di Hornsund, fjord Spitsbergen paling selatan, termasuk beruang kutub dantempat makan dari auks, sedangkan di Bellsund, peserta belajar tentang fenomena'gletser' bergelombang. Di Ny Alesund mengujungi lokasi bersejarah perjalanan umatmanusia untuk mencapai kutub Utara seerti dilakukan oleh para penjelajah– RoaldAmundsen, Ellsworth dan Nobile. Para pesertakemudia akan diajak menjelajahi depan gletser besar dan mungkin menikmati 'birArktik' di salah satu pub di ujung utara dunia.

Dampak pemanasan global di Arktik memungkinkan kapal untuk menyeberangi lautkutub secara paralel 80 derajad - sesuatu yang tidak mungkin dilakukan 20 tahunyang lalu. Walrus, paus dan beruang kutub merupakan hewan dilindungi didaeahini dan MS Fram akan memandu para peserta untuk melihat dari dekat zona-esmarjinal dan variasi besar tahunan. Dua hari terakhir dihabiskan untuk menjelajahi Isfjorden, tebingterbesar Spitsbergen's fjord, tebing mengamati burung raksasa seperti ElangEkor putih, dan berkunjung ke Pusat Universitas Svalbard Svalbard dan Museum diibukota Spitsbergen tentang 'Etalase Kondisi Longyearben'.

Sayangnya,aku tak bisa ikut dalam rombongan Ziarah iklim Mei tahun 2010 lalu.Namun serangkaian perjalananku di musim summer dan winter di tahun 2007 ke berbagai kawasan itu sudah cukup mewakili 'Ziarah Iklim'- versiku sendiri. Terlebih biaya perjalan itu termasuk sangat mahal yaitu sebesar$ US 4,823 sampai $ US 9,516per orang belum termasuk tiket perjalanan dari tanah air menuju Oslo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar