Selasa, 20 Juli 2010

Bodo:Land of The GOD








Perjalanan pesawat dari Tromso menuju Bodo hanya ditempuh kurang dari sejam. Cuaca agak berkabut ketika kami mendarat di Bodo Lufthavn. Bandara Bodo tidak terlalu besar, tapi cukup artistik dan canggih. Di langit kota Bodo yang cukup gelap seringkali terdengar raungan suara pesawat jet tempur yang sangat keras walau tak terlihat pesawatnya. Hal itu menandakan, ada pangkalan pesawat tempur disekitar kota ini, walau tak terlihat dengan jelas. Dari suaranya dan referensi yang kubaca tentang pesawat NATO kemungkinan sejenis F-16 atau F-18 Hornet. Didekat bandara ada beberapa bukit kecil yang setelah kami dekati merupakan bunker bunker untuk menyembunyikan pesawat tertentu (stealth & bomber misalnya: SR 17 Blackbird atau F-117 NightHawk).

Bodø adalah pusat administratif Nordland County. Dengan 45 000 warganya adalah kota kedua terbesar di Norwegia Utara, dengan fasilitas cukup modern. Dalam bahasa Norway..Bodo berarti ‘padang rumput’. Kota ini merupakan salah satu ujung tombak pangkalan udara NATO pada masa perang dingin. Kota ini pernah luluh lantak pada perang dunia kedua karena dibombardir oleh Jerman. Mengingat sejarah perang yang sangat monumental itu di Bodo ini didirikan Norsk Luftfartsmuseum (Museum penerbangan) yang sempat kami kunjungi selama di kota ini.

Bodø menantang berbagai aktivitas wisata ekologi yang menarik seperti arung jeram, main perahu kayax di laut, memancing, menonton elang laut sedang berburu, wisata kota, atau sekedar belanja atau bersantai di kafe lokal. Kota Bodo adalah salah satu lokasi terbaik untuk melihat ‘White Night’ malam tanpa gelap dan melihat ‘Midnight Sun’, serta tempat-tempat paling terkenal seperti Saltstraumen, pusat pasang surut terkuat dunia, gletser Svartisen dan pulau-pulau Lofoten tempat bermukim keluarga ‘Killer Whale’.

Kota Bodo juga cocok untuk 'wisata sejarah militer' karena memiliki sejarah panjang dengan angkatan bersenjata khususnya Angkatan udara Norway Royal Norwegian Air Force (RNoAF). Bodo juga merupakan ’home base’ bagi instalasi CAOC3-pemantauan laut dan udara NATO yang tersembunyi didalam gunung batu yang sempat kami masuki juga. Angkatan udaranya yang secara reguler melakukan latihan selama musim dingin. Di kota Bodo juga terdapat sekolah bagi Norway Advanced Surface to Air Missile System atau di Indonesia dikenal sebagai Den-Rudal-Detasemen Rudal. Selama perang dingin kota Bodo memainkan peran vital bagi NATO untuk menghadapi Pakta Warsawa, yaitu sebagai pangkalan pesawat-pesawat Bomber NATO (USA) sebagai persiapan serangan terdekat ke berbagai target di Uni Soviet. Di kota ini kami menginap di Rica Hotel dekat kawasan pelabuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar