Rabu, 28 Juli 2010

'Eagle Safari' di Nordland



Salah satu 'wisata ekologi' menarik di Nordland dan Central Norway adalah Eagle safari, menonton Elang laut sedang berburu mangsa di laut. Lokasi bagus untuk wisata ini adalah di kawasan Lofoten, pulau Hitra dan Froya sebelah utara kota Bodo.
Elang laut Norway dikenal sebagai elang berekor putih (Haliaeetus albicilla) merupakan salah satu burung raksasa dengan rentang sayap mencapai 245 cm (lebih dari 8 kaki) dan tinggi badan mencapai hampir satu meter. Jenis elang ini sudah punah di Britania pada awal 1900-an, dan perlu waktu lama untuk upaya re-introduksi, sementara di Skotlandia, populasinya sangat langka. Mangsa Elang Ekor Putih diantaranya Ikan, burung laut dan itik, di Brittania dilaporkan dia memangsa ayam, kelinci dan terkadang anak domba, karenanya menjadi sasaran tembak para gamekeepers.

Ketika berburu elang berekor putih lebih memilih untuk mengintai terlebih dulu dari udara atau tempat bertenggernya. Apabila dia merasa sudah siap, segera kemudian menyambar dan memetik ikan dari permukaan air tanpa menjadi basah. Para elang laut juga mengais bangkai atau terbang menjelajahi garis pantai untuk mengincar mangsa dan terkadang dia mencuri makanan dari burung lain, seperti osprey dan hewan, seperti berang-berang dan kelinci. Kebutuhan makan Elang laut mencapai 0,6 kg daging perhari. Walaupun elang ekor putih adalah pemburu kurang aktif dibanding Golden Eagle, namun dia lebih tahan lapar karena usus mereka lebih lama dan lebih efisien sistem pencernaan, bisa hidup lebih baik dengan lebih sedikit makanan.

Sarang Elang laut adalah bangunan besar dari dahan pohon atau di tebing pesisir. Burung ini termasuk mahluk setia pada wilayah mereka, setelah mereka berkembang biak, sarang sering digunakan kembali, kadang-kadang selama beberapa generasi elang; Salah satu sarang di Islandia telah digunakan selama lebih dari 150 tahun. Di Skandinavia, ada pohon yang rubuh karena menyangga sarang elang yang sangat besar dan berat.

White-tailed Eagles adalah predator puncak. Oleh karena itu, mereka cenderung mengalami bioakumulasi dari polusi lingkungan dalam tubuh mangsa mereka, dan juga menderita penganiayaan intensif oleh gembala dan gamekeepers yang menganggap mereka sebagai sasaran tembak. Selama periode 1800-1970, Eagles White-tailed di sebagian besar Eropa mengalami penurunan dramatis, dan menjadi punah di banyak daerah di Eropa barat, tengah dan selatan. Sementara Norwegia, Jerman, Polandia, dan Islandia menyimpan populasi terbesar yang masih hidup, kantong-kantong mereproduksi pasangan tetap di beberapa negara lain tindakan konservasi Intensif banyak di seluruh rentang distribusi sisa Eropa (perlindungan hukum). Untuk mengurangi perburuan, perlindungan situs pembiakan , dan musim dingin makan) menyebabkan pemulihan populasi lokal.

Sejak tahun 1980-an, populasi White-tailed Eagle di Eropa mulai pulih, dan menyebar ke seluruh Eropa barat. Study arkeologi di Orkney, ditemukan tulang elang laut telah ditemukan pada makam berusia 4000 tahun. Hal ini menyimpulkan bahwa burung-burung Elang telah memperoleh kedudukan terhormat pada masa manusia prasejarah. Keyakinan ini diperkuat dengan adanya ‘ukiran batu Pictish’ bergambar elang laut dari Orkney.

Studi DNA melalui mikrosatelit dan mitokondria dalam Eagles White-tailed dari Eropa Utara-dan tengah telah menunjukkan bahwa penduduk Eropa berhasil memulihkan populasi elang laut sehingga tetap memiliki jumlah keanekaragaman genetik. Hal itu menyiratkan risiko rendah depresi kekerabatan. Oleh karena itu, pemulihan spesies Elang Ekor Putih ini yang sebelumnya terancam adalah kisah kesuksesan sejati untuk konservasi alam sekaligus mendatangkan devisa bagi penggemar wisata ekologi ‘bird-watching’..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar