Senin, 24 Mei 2010

Sydpissen dan Lafadz Allah



Tak seperti kunjunganku pertama kali di kota Tromso yaitu menginap di hotel 'berkelas internasional' depan pelabuhan Tromso. Kunjungan kedua kali ini aku menginap di losmen yang cukup murah yaitu di Sydpissen hotel, dengan tarif 130 USD per-malam, untuk type kamar triple bed. Sydpissen berarti ’ujung selatan’, karena letaknya memang persis diujung selatan pulau Tromso. Sydpissen adalah losmen atau hotel kecil yang sebelumnya adalah barak militer pada masa perang dingin. Kerna jarang dipergunakan lagi untuk tamu tamu militer sesama negara NATO maka barak itupun dipermak menjadi hotel sekelas hotel melati. Fasilitas kamar dihotel itupun sangat sederhana, namun cukup antik dan unik karena perabotannya terbuat dari kayu atau besi.

Hotel ini terletak persis diujung selatan pulau Tromso yang berhadapan langsung dengan pantai yang landai. Angin diluar hotel sangat dingin bagi kami ’pendatang dari tropis ini’ karena bulan bulan ini adalah musim peralihan ke musim dingin sehingga cuaca selalu gelap oleh mendung dan hujan. Namun kami memaksakan diri melihat lihat suasana pantai yang terletak persis dibelakang hotel Sydpissen ini.

Tak jauh diseberang pulau di belakang teras hotel Sydpissen, tempat kami tinggal ada Fjord berupa gunung salju yang cukup curam. Pada bulan Oktober ini, adalah musim peralihan dari musim summer ke musim winter. Cuaca cepat berubah, langit selalu gelap oleh mendung, banyak hujan dan salju mulai turun di beberapa lokasi. Berbeda dengan kunjungan pertamaku di kota Tromso ini pada musim summer suasana tampak cerah bermandikan cahaya matahari.
-------------
Diseberang laut ada sebuah gunung 'Lyngen Alps' yang tak terlalu tinggi.
Gunung itu mulai tertutup lapisan salju, walau sebagian masih terlihat batu batunya yang berwarna gelap. Variasi warna batu dan salju yang kontrast membentuk mozaik lukisan- lukisan alam yang cantik dan indah.

Setelah kuamati dengan seksama...Subhanallah .tampak bahwa ornament lukisan salju di gunung itu membentuk kaligrafi yang sangat kukenal...tertulis di punggung gunung ’Lyngen Alps’ itu lafadz...’Allah’...masyaAlah..Allhu akbar..hati dan bibirku bergetar...dan aku bertakbir dalam hati. Mungkin hari hari itu aku agak sensisitif karena baru beberapa melewati ulang tahunku ke 40 dirantau bertepatan dengan aku menginap di Bandara Frankfurt.
Bagaimanapun juga, fenomena alam itu membuatku merasa 'takjub'. Secara halus aku merasa disapa Allah SWT. Aku merasa fenomena alam itu suatu sapaan dan ’peringatan’ khususnya padaku bahwa usiaku tidak muda lagi, harus lebih rajin beribadah dan beramal.

Suhu sekelililngku berkisar 5 derajad celsius namun angin yang berhembus dari awan awan rendah kutub itu membuat suhu menjadi lebih dingin.
Wuuuuuzzzz angin dingin...dari awan-awan kutub menerpa muka dan tanganku, langsung berubah menjadi lapisan es tipis yang segera mengering...! Allahu..akbar..Subhannallah. Aku berjanji dalam hatiku bila diberi kesempatan aku akan mengunjungi ...rumah-Allah di Makkah !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar