Senin, 01 Maret 2010

Patung Freddy Mercury


Hari-hari terakhir menjelang penutupan symposium banyak waktu bersantai,Aku sempatkan jalan jalan berkeliling di sekitar danau Geneva. Disekitar danau Geneva banyak sekali patung seniman terkenal diantara adalah patung Freddy mercury seorang pentolan grup music Queen.
Cukup banyak turis yang menziarahinya dengan memberinya rangkaian bunga bunga. Freddie Mercury adalah vokalis grup musik rock Queen asal Britania Raya.Mercury lahir pada 5 September 1946, di Stone Town, Zanzibar (Sekarang termasuk wilayah Tanzania, Afrika Timur). Nama aslinya ialah Farrokh Bulsara. Kawan-kawannya menjulukinya "Freddie". Akhirnya keluarganya memanggilnya Freddie juga.
Ia terlahir dari keluarga keturunan Parsi India (Zoroastrian). Orang tuanya adalah seorang Diplomat yang selalu berpindah-pindah, hingga akhirnya menjadikan Zanzibar sebagai tempat kelahiran Freddie Mercury.
Menjelang remaja mereka hijrah ke Inggris dan akhirnya mereka menetap di sana. Dalam dunia musik internasional, nama Freddie Mercury adalah salah satu Legenda musik Rock. Karya-karyanya termasuk musik abadi yang dapat didengar segala usia.
Menurut May, Mercury musisi yang berbakat sekaligus eksentrik. Freddie menulis lagu dengan kunci-kunci yang aneh. Kebanyakan band rock memainkan kunci A atau E, dan bisa D atau G, lain dengan musik Freddie yang mempunyai struktur chord yang aneh dan susah dimainkan dengan gitar. Dia dilahirkan dengan bakat dalam bidang seni yang luar biasa, sehingga tak ada satupun grup musik yang bisa menyaingi lagu-lagu beliau.
Grup musik Queen yang beranggotakan Freddie Mercury, Brian May, John Deacon dan Roger Taylor, pernah dinobati oleh majalah Rolling Stone, sebagai satu-satunya grup musik rock yang seluruh anggotanya bergelar Sarjana.
Montreux adalah salah satu kota peristirahatan favorit Freddy mercury kalau dia ingin mencari ketenangan. Dia memiliki sebuah apartemen di Teritet persis di tepian danau Geneva.
Dia menghabiskan bulan bulan terakhir hidupnya di Montreux.
‘Bila kau ingin kedamaian dan ketenangan, datanglah ke kota Montreux’ itulah kata katanya terakhir pada saat akhir hayatnya.
Dia digerogoti oleh penyakit AIDS meninggal pada 24 November 1991. Gaya hidupnya yang selebor, suka pesta dan bebas rupanya telah membunuhnya. ‘Too much love will kill you’ demikian kata May teman segroupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar