Blog ini berisi artikel,wawancara, laporan perjalanan dan aneka pengalaman di berbagai bidang dan wilayah!
Kamis, 11 Maret 2010
Tromso:Gerbang Kutub Utara
Setelah menginap sehari di Oslo untuk mendampingi delegasi Indonesia di Norway Space Center sore harinya aku diajak berangkat menuju kota Tromso untuk mengikuti intensif training di Tromso Satellite Station. Sementara rombongan delegasi Indonesia lain meneruskan perjalanan ke Jerman. Tromso bisa dicapai dengan pesawat udara selama 2 jam ke arah utara dari Oslo.
Menjelang landing di bandara kota Tromso suasana pegunungan kutub mulai terasa dominan. Dari jendala pesawat terlihat jelas puncak puncak gunung berselimut salju. Cukup kontras dengan pemandangan di Norwegia selatan, yang masih terasa musim summer-nya.
Tromso yang merupakan kota besar terakhir sebelum memasuki kawasan lingkaran kutub utara. Kota ini terletak 69°40′ Lintang Utara, merupakan kota terbesar sebelum memasuki lingkaran kutub utara dan hanya berjarak 350 km dari situ. Karena posisinya itu, Tromso memiliki semboyan ‘Gateway to Arctic’ –Gerbang Kutub Utara’. Di kalangan ’traveller’-’wisatawan petualang’ Tromso merupakan ’Kota Eko-wisata’ favorit terutama bagi wisatawan bangsa Asia Tropis terutama turis turis dari Jepang.
Kota Tromso sebenarnya merupakan sebuah pulau yang bernama Tromsøya. ’Øya’ berarti ‘pulau’ dalam bahasa Norwegia. Disebelah kanan pulau Tromsøya adalah Tromsdalen yang merupakan bagian dari bagian utama Norwegia dari kepulauan Scandinavian. Tromsø dihuni oleh sekitar 60 ribu orang termasuk Tromsøya, Tromsdalen dan pulau pulau sekitarnya. Tromso memiliki banyak suguhan wisata alam yang menarik kunjungan para traveller setiap tahun. ’Midnight Sun’ -matahari tengah malam yang hanya ada di kutub utara. dan ’Polar-Night’ yaitu malam musim panas yang dibalur Aurora Borealis’dengan luluran tirai cahaya ionik di langit Utara.
Pada setiap bulan Mei, matahari akan tenggelam dan langsung terbit di cakrwala kota Tromso. Nah turis-turis mancanegara biasanya datang pada bulan bulan ini. Pada bulan-bulan itu sampai Juni suhu udara Kota Tromoso paling hangat bisa mencapai lebih dari 15°C. Pada musim itu biasanya warga Tromso akan ’buka baju’ untuk berjemur menikmati musim panas terik matahari yang cukup langka di kawasan itu. Sementara kondisi ’icy’ musim dingin yang ekstrim ketebalan salju mencapai 2.4 meter. Namun kondisi itu segara terlupa dengan hadirnya angin musim panas yang menerpa kota tua dengan pantai yang selalu berjiwa muda. Perbedaan yang kontras antara musim panas dan musim dingin ini sungguh sangat..indah dan so colorfull penuh warna ! banyak traveller menjuluki wilayah itu sebagai ’the region of contrast’..!
Sementara di lokasi utara lainnya mungkin hanya bisa menyaksikan lapisan es dan bioma ’tundra’ khas daerah dingin yang beku dan membosankan. Berkat arus hangat teluk yang membuat kawasan laut utara Norway tetap hangat dalam musim dingin sekalipun.
Di bulan Agustus ini, waktu siang di Tromso suhu berkisar antara 5 sampai 8 derajad Celsius. Kondisi ini cukup dingin bagi ’orang tropis’ sepertiku. Tapi aku sudah cukup beradaptasi di benua Eropa karena pernah bersekolah di Karlstad Sweden tahun 1999.
Namun, giliran malam tiba, suhu dingin mulai terasa menyiksa. Pada tengah malam suhu turun sampai beberapa derajad dibawah nol. Padahal kondisi lingkungan diluar kamarku sudah mulai terang. Matahari hanya tenggelam beberapa jam saja pada bulan bulan ini, dan terbit sekitar jam 02.30 pagi. Meski badanku sudah cukup beradaptasi pada dinginnya cuaca Eropa namun di Tromso ini, pada malam hari hidungku masih ’mimisan’ juga saking dinginnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengalaman yang menyenangkan.
BalasHapusWah ada juga ga enaknya pak..
BalasHapuskalau dah kedinginan ..disana..dimanapun dibawah langit
dingin membeku mo lari kemana juga tetep dingin..!
Satu satunya jalan utk mengantisipasinya adalah pakain tebal dan tetap bergerak...!
yah disana banyak eskrim donk
BalasHapus