Blog ini berisi artikel,wawancara, laporan perjalanan dan aneka pengalaman di berbagai bidang dan wilayah!
Jumat, 19 Maret 2010
Tromso Satellite Station-TSS
Dikota Tromso, aku ikut intesif training tentang ’satelit polar-orbit’ di fasilitas Tromso Satellite Station (TSS) yang merupakan stasiun bumi milik bersama antara NorsRomcenter, Kongsberg Aerospace and Defence dan ESA-European Space Agency. TSS merupakan salah satu pengendali rangkaian stasiun bumi yang tersebar dari kutub utara (SvallSat) sampai kutub selatan (TrollSat) untuk mengakses berbagai satelit ‘polar orbit’.
Bersamaku ada juga beberapa peserta dari negara lain; Inggris, Spanyol, Norway dan Perancis. Aku, satu satunya peserta yang berlatar belakang bukan engineering dan remote sensing. Untunglah, aku pernah mengikuti program serupa di Center for Space and Remote Sensing Center di National University Taipei tahun 2003 dan Envisat Symposium-ESA di Swiss tahun 2007. Tak begitu sulit bagiku menyesuaikan diri, dan merekapun dengan senang hati membantu bila aku ada kesulitan. Materi training cukup beragam mulai dari Satellite Space Segment, dan Satellite Ground Segment (software sampai hardware sebuah stasiun bumi).
Tone Schonberg, salah satu narasumber TSS mengatakan setidaknya ada 300 kali periode revisit satelit polar terpantau di TSS. Artinya setiap 4,8 menit ada sebuah satelit melintas di langit Tromso dan dapat diakses dari stasiun bumi Tromso. Beragam satelit polar, mulai dari satelit radar (SAR), satelit cuaca, satelit navigasi sampai satelit image optis resolusi tinggi (VHRS-Very High Resolution Satellite). Keunggulan posisi kota Tromso ini menjadi penopang daya saing tersendiri sehingga Norwegia memiliki keunggulan dalam teknologi persatelitan dan ilmu antariksa. Dewasa ini tak kurang 8000 satelit mengorbit bumi, 5000 buah sudah merupakan sampah antariksa-’space debrish’- dan sekitar 3000 buah satelllite lainnya masih aktif, seperti satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit navigasi, satelit observasi, teleskop antariksa dll.
Satelit observasi bumi, dikalangan peneliti dikenal sebagai Earth Observation Satellite (EOS). Dilingkungan militer dan NSA-National Security Agency satelit ini dikenal sebagai ’spy satellite’ -satelit mata-mata, karena bisa digunakan untuk memantau objek di permukaan bumi secara akurat seperti pesawat, instalasi militer, pergerakan mobil/tank dan kapal- kapal di laut/pelabuhan.
Berdasar jenis sensor utamanya satelit observasi dibedakan 2 jenis yi satelit optis (EO-Electro Optis) dan satelit radar-SAR–synthetic aperture radar dan ASAR-advance synthetic aperture radar. Satelit optis bersifat pasif, bisa memantau objek di permukaan bumi karena ada refleksi sinar matahari. Tanpa sinar matahari fungsi satelit optis tak akan berjalan.
Saat ini tersedia beberapa jenis satelit optis komersial dengan resolusi yang cukup tinggi untuk berbagai tujuan, diantaranya: WorldView, QuickBird, OrbView, IKONOS, SPOT, EROS A, EROS B, dan ALOS.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar